Kamis, 26 Februari 2015

4 cara syiah mengelabuhi / merekrut umat islam








1. Mereka mengusung kecintaan kepada ahlul bait  ( seperti mengumpankan keju ke seekor tikus )
2. Mengisahkan cerita palsu mengenai  kedzoliman yang menimpa ahlul bait  ( demi memancing kesedihan mangsannya / umat muslim )
3. Mulai memberikan keraguan terhadap  keyakinannya ( agama islam )
4. Mulai meracuni orang – orang untuk balas dendam, hingga melatih untuk membunuh dan menyebabkan pertumpahan darah 


Disadur dari ceramah syaikh adnan ‘ar ’ur
 


Sabtu, 14 Februari 2015

MASIH RAGU UNTUK BERBEKAM...???



KHASIAT DAN MANFAAT BERBEKAM 


Sebagai suatu metode pengobatan, tentunya bekam mempunyai khasiat. Di antaranya adalah:

1. Mengeluarkan darah kotor, baik darah yang teracuni maupun darah yang statis, sehingga peredaran darah yang semula tersumbat menjadi lancar kembali.

2. Meringankan tubuh. Banyaknya kandungan darah kotor yang menumpuk di bawah permukaan kulit seseorang akan mengakibatkan terasa malas dan berat. Jika dibekam, maka akan meringankan tubuhnya.

3. Menajamkan penglihatan. Tersumbatnya peredaran darah ke mata mengakibatkan penglihatan akan menjadi buram. Setelah dibekam, peredaran darah yang tersumbat kembali lancar dan mata bisa melihat dengan terang.

4. Menghilangkan berbagai macam penyakit. Rasullulah SAW mengisyaratkan ada 72 macam penyakit yang dapat disembuhkan dengan jalan berbekam, seperti: Asam urat, darah tinggi, jantung, kolesterol, masuk angin, migrain, sakit mata, stroke, sakit gigi, vertigo, sinusitis, jerawat, sembelit, wasir, impotensi, wasir, kencing manis, liver, ginjal, pengapuran dan lain lain.

Jumat, 13 Februari 2015

YANG HARUS DIKETAHUI OLEH KADER DAKWAH




Resume buku " untukmu kader dakwah "

Buku ini berisikan 10 hukum bai’at atau disebut 10 pilar komitmen da’i.

1. Al Fahmu
Al Fahmu yang dimaksud disini adalah pemahaman yang di dalamnya mencakup kemuliaan ilmu nafi’ (ilmu yang bermanfaat). Bukan hanya ilmu yang tersimpan atau tertimbun, akan tetapi ilmu dan pengamalannya. Seseorang harus menumbuhkan rasa “mau” untuk mencari ilmu bukan hanya tahu kewajiban mencari ilmu, yang setelahnya ilmu tersebut harus dipelihara dengan keahlian. Dengan menghargai ilmu maka wawasan kita akan masa yang sekarang dan yang akan datang semakin terbuka lebar.


2. Al Ikhlash
Al Ikhlash adalah segala perbuatan semata-mata hanya karena ALLAH dan untuk mendapat keridhoan ALLAH, tanpa terpengaruh pada penilaian manusia dan tidak memperhitungkan keuntungannya.
Ada tiga hal yang patut terus ada dalam hati seorang mukmin, yaitu :
1) Ikhlas beramal karena ALLAH.
2) Tulus terhadap pemimpin.
3) Setia pada jama’ah Muslimin.
Mukhlis orang yang menyerahkan amalnya kepada ALLAH.
Mukhlas orang yang hanya mengharap ridho ALLAH.
Dalam ikhlas diperlukan kejujuran hati yang semata-mata hanya untuk ALLAH. Apabila kemiskinan hati melanda orang berilmu maka dapat membuatnya menjadi tidak ikhlas.
Keikhlasan (menjaga diri dari perhatian makhluk) itu tidak terpengaruh dengan iming-iming duniawi dan beriringan dengan shidq (menjaga diri dari nafsu). Al- Ikhlash ini akan nampak dari loyalitas dalam beramal.


3. Al A’mal
Al A’mal adalah buah dari al fahmu (ilmu) dan al-ikhlash (keikhlasan).
Amal berkaitan erat dengan keshalihan yang kemudian akan melahirkan amal shalih yang harmonis dan tanasuk (serasi) dengan sasaran, tuntunan, tuntutan, dan daya dukung. Amal harus dilandasi ilmu, amal tanpa ilmu akan lebih banyak menimbulkan bahaya dibanding dengan manfaat.
Amal tanpa niat anaa (kelelahan).
Niat tanpa ikhlas habaa (debu, sia-sia).
Ikhlas tanpa tahqiq (realisasi) ghutsaa (buih).
Hama-hama amal : riya (untuk dilihat), ujub (kagum diri), sumah (untuk didengar/populer), mann (mengungkit pemberian).


4. Al Jihad
Al Jihad adalah berjuang, yang masanya takkan pernah berhenti sampai hari kiamat. Jihad yang paling rendah adalah ingkar hati dari kemaksiatan dan jihad yang paling tinggi adalah perang dengan senjata. Jihad hukumnya adalah fardhu kifayah, namun dalam artian “mencukupi”, sehingga seandainya orang-orang dalam suatu daerah belum dapat mencukupi jumlah untuk berjihad maka orang-orang yang berada di daerah yang lebih luas pun terkena kewajiban untuk berjihad membantu. Jihad merupakan amal yang paling mulia.


5. At Tadhiyyah
At Tadhiyyah adalah pengorbanan, baik jiwa raga, harta, waktu, dan segalanya guna mencapai tujuan. Jihad pun berkaitan dengan pengorbanan, karena tidak ada jihad tanpa pengorbanan. Iman dan amal shalih digemukkan dengan pengorbanan, semakin sedikit respon bagi kenikmatan syahwat maka semakin besar ruh berkorban dan kejujuran dalam berkorban. Tidak ada orang-orang besar yang menjadi pengukir sejarah tanpa pengorbanan dalam resiko yang besar, sebagaimana yang dialami oleh Rasulullah dan para sahabatnya. Pengorabanan akan menjadi shahih tatkala mampu mengantarkan supremasi tertinggi di hadapan ALLAH dan pengorbanan pun tidak hanya berdampak untuk generasi yang sekarang tapi juga ubtuk generasi berikutnya.


6. Al Tho’ah
Al Tho’ah adalah melaksanakan dan menjalankan perintah tanpa reserve dalam berbagai kondisi (ketaatan). Tidaklah layak taat kepada makhluk dalam rangka bermaksiat kepada Sang Khaliq dan beruntunglah orang-orang yang mampu mengorbankan kepentingan pribadinya dalam rangka taat kepada pemimpin yang syar’i. Yang dominan dalam ketaatan di antara manusia adalah keikhlasan. Loyalitas seseorang akan tampak dari ketaatan kepada pemimpin dan bukan hanya berorientasi pada figure melainkan lebih kepada risalah (misi).


7. Ats Tsabat
Ats Tsabat adalah ketegaran berjuang dalam kondisi apapun, hanya ada dua pilihan berhasil mencapai tujuan atau meraih syahadah. Keteguhan merupakan nafas rijalul haq (para pembela kebebnaran) yang didapat hanya dengan mu’ayasyah (berinteraksi) dan terjun langsung dalam dunia teguh yang dijalani Rasul dan para pewarisnya. Perlu adanya kesetaraan sifat dan sikap dalam memahami prinsip teguh dalam tsabat (tegar) dan kesabaran.


8. At Tajarrud
At Tajarrud adalah totalitas, membersihkan fikrah dari segala pengaruh dasar-dasar hidup dan pribadi di luarnya. Tidak ada kata istirahat bagi orang-orang yang telah mengazzamkan dakwah dan jihad sebagai jalan hidupnya, dan tertinggal dari pengorbanan akan mengalahkan totalitas (tajarrud) sebagai kemutlakan sikap dakwahnya. Kelezatan berkorban dapat diraih dari mujahadah (usaha keras), qana’ah (rasa penerimaan) dan keridhoan menghadapi cobaan dakwah.
Totalitas bukanlah bentuk fanatisme dan selayaknya para pejuang dakwah memiliki mental baja dalam menghadapi segala tuduhan, cercaan, dan cobaan dakwah.


9. Al Ukhuwah
Al Ukhuwah adalah menggabungkan hati dan ruh dengan tali aqidah, yang merupakan persaudaraan seiman. Persatuan akan terbangun dengan adanya cinta kasih, derajat cinta terendah adalah hati yang selamat dari buruk sangka terhadap saudara Muslimnya dan yang tertinggi adalah itsar (mendahulukan kepentingan saudaranya). Persaudaraan hendaknya dibingkai dengan amal jama’i dan disertai hanya dengan kecintaan karena ALLAH. Tali ukhuwah dalam jama’ah ini hendaknya tetap kokoh dan abadi baik dalam susah maupun senang tanpa terkeruhkan oleh keterbatasan sifat manusia. Ukhuwah yang jujur dan benar bukanlah ukhuwah hanya dengan yang segolongan saja, tetapi juga dengan orang-orang di luar golongannya dan berlandaskan kecintaan kepada ALLAH. Persaudaraan yang indah adalah tatkala berada di sampingnya ada banyak kebaikan dan manfaat yang didapat bukan tak ada saat dibutuhkan.


10. Ats Tsiqah
Ats Tsiqah adalah kepercayaan dan kemantapan hati seorang jundi kepada pemimpinnya dalam hal kemampuan dan keikhlasannya, yang dengannya akan muncul rasa cinta, hormat, dan taat. Dari kepercayaan inilah akan muncul kekuatan struktur dakwah, strategi, keberhasilan pencapaian tujuannya, dan mampu menghadapi rintangan serta kesulitan dalam dakwah. Dengan ketsiqahan inilah qiyadah dan jundi akan mampu memenangkan peradaban. Tsiqah harus lebih diutamakan saat menyangkut kepentingan rakyat banyak. Hal yang dapat melemahkan ketsiqahan adalah keragu-raguan yang datang dari fitnah. Pusat pengendalian tsiqah adalah tsiqah kepada ALLAH, yang dengan-Nya takkan ada lagi keragu-raguan dalam diri kita. Kekuatan hubungan dengan ALLAH, jujur, amanah, cinta kasih, dan kehangatan ukhuwah adalah hal-hal yang menyuburkan akar tsiqah, yang dengannya pengorbanan dan perjuangan sepedih apapun takkan menjadi keluhan melainkan senantiasa bersyukur, bersabar, dan sepenanggungan.

Sumber : Buku "Untukmu Kader Dakwah" karya Ust. Rahmat Abdullah.

Rabu, 11 Februari 2015

MERUBAH MINDSET


by : Anis Matta, Lc (Soekarno Muda)

 



Saya punya 1 halaqah yang terdiri dan anak-anak LIPIA, Mereka datangnya dari kampung, dari pesantren semuanya. Saya tahu mereka ini membawa background, di backmindnya itu ada psikologi orang kampung yang tidak pernah bermimpi menjadi orang kaya. Saya tanya kamu nanti setelah selesai dari LIPIA mau kemana? Mereka bilang Insya Allah kita mau pulang ke kampung mengajar di Ma’had, mengajar Bahasa Arab, Suatu hari saya ajak mereka, hari ini tidak ada liqa’, tapi saya tunggu kalian di Hotel Mulia.Saya ada di suatu tempat dan mereka tidak melihat saya.Saya suruh mereka berdiri saja di lobby.Mereka datang pakai ransel karena mahasiswa datang pakai ransel, diperiksa lama oleh security.Karena penampilannya sebagai orang miskin dicurigai membawa bom.Saya lihat dari atas.Itu masalah strata, kalau antum datang pakai jas dan dasi tidak ada yang periksa antum di situ, karena yang datang pakai ransel tampang kumuh.Kemudian mereka bertanya di mana antum ustadz, saya bilang antum tunggu saja di situ. Saya dekat dengan mereka tapi mereka tidak melihat, saya hanya memperhatikan apa yang mereka lakukan. Kira-kira 2 jam mereka saya suruh di situ, mondar-mandir di lobby. Minggu depan saya tanya apa yang antum lihat disana. Orang lalu lalang, jawab mereka.

Saya tanya, pertama, apakah ada satu orang yang lalu lalang yang antum lihat yang mukanya jelek, dia bilang tidak ada. Semuanya ganteng-ganteng semuanya cantik-cantik.Jadi ada korelasi antara wajah dan kekayaan, Makin kaya seseorang makin baik wajahnya.Kedua, ada tidak yang memakai pakaian yang tidak rapi kecuali antum.Dia bilang tidak ada, semuanya rapi.Jadi dengan latihan seperti ini pikirannya sedikit mulai terbuka. Karena ia membawa bibit dalam pikirannya untuk menjadi orang miskin. Sekarang alhamdulillah mereka bertiga sekarang ini sedang kuliah di Ul ambil S2 Ekonomi Islam.


Ikhwah sekalian jadi kita perbaiki insting kita.Pertama kali kita perbaiki tsaqafah kita.Jadi hadirkan buku-buku itu ke dalam rumah dan mulai dari sekarang anak-anak kita juga mulai diajari tentang uang.Ikutilah kursus-kursus tentang enterpreneurship supaya kita dapat memperbaiki dulu citra kita tentang uang.

Kedua, menyiapkan diri untuk menjadi kaya.Orang-orang kaya yang bijak itu mempunyai nasehat yang bagus, mereka mengatakan “sebelum Anda menjadi kaya latihanlah terlebih dahulu menjadi kaya”. Hiduplah dengan hidup gaya orang kaya. Orang kaya itu optimis. Bagi orang kaya biasanya tidak ada yang susah. Bagi mereka semuanya mungkin, karena itu mereka selalu optimis.Jadi yang harus dihilangkan dari kita itu adalah pesimis. Saya punya seorang teman sekarang menjadi kaya, dia datang ke Jakarta hanya sebagai pelatih karate dan tidak ada duitnya, tapi supaya tidak ketahuan oleh istrinya bahwa dia tidak punya pekerjaan, setiap habis sholat subuh dia pergi lari olahraga, setelah itu dia memakai pakaian rapi lalu keluar rumah. Dia juga tidak tahu mau kemana yang penting ke luar rumah.Istrinya tidak tahu kalau dia tidak punya pekerjaan.Nanti di jalan baru ditentukan siapa yang dia temui hari ini.

Langkah pertama perbaiki dahulu sirkulasi darah kita, olahraga dulu, supaya wajah segar makan yang banyak. Banyaklah makan yang enak, daging.Sering-sering makan yang enak. Menurut Utsman bin Affan makanan paling enak itu adalah kambing muda. Setiap hari mereka makan kambing muda.Makan yang enak, olah raga yang bagus supaya wajah kita berseri.Syeikh Muhammad Al-Ghozali dalam kitab Jaddid Hayataka mengatakan kenapa orang-orang Barat itu pipinya merah, karena sirkulasi darahnya bagus, gizinya bagus.Sedangkan kita orang-orang timur kalau ketemu itu auranya pesimis, tidak ada harapan. Biasakanlah kalau orang ketemu kita ada harapan yang terlihat, makanya kalau pilih warna baju pilihlah yang cerah-cerah, Ibnu Taimiyah mengatakan ada hubungan antara madzhab dan batin kita, pakaian apa yang kita pakai itu mempengaruhi kondisi kejiwaan kita. Jangan pakai pakaian orang tua. Ada anak umur 25 tahun pakaiannya pakaian orang tua, bagaimana nanti kalau umurnya 50 tahun pakaiannya seperti apa. Tampillah sebagai anak muda.Cukur rambut yang bagus, cukur kumis yang rapi janggut dirapikan.Rapi, supaya kita kelihatan ada optimisms.Belajarlah sedikit latihan menatap supaya sorotan mata kita kuat, perlu sedikit latihan menatap.Misalnya di pagi hari atau sore hari menjelang matahari terbenam, antum tatap matahari dan tidak berkedip matanya.Kalau bisa antum bertahan 1 menit itu bagus, Latihan saja sendiri.Di dalam kamar ambil lilin, matikan lampu, antum tatap itu lilin dan matanya tidak berkedip dan tidak berair.Nanti kaiau sudah terbiasa pandangan matanya kuat. Jadi kalau olahraga teratur, sirkulasi udara bagus, pikiran jadi segar, tsaqafah kita bertambah mulai memakai pakaian yang cerah-cerah. Makanya Rasulullah itu senangnya memakai baju putih.Jangan pakai yang gelap-gelap atau warna yang tidak menunjukan semangat hidup.Jangan juga berpenampilan seperti orang tua. Sekadar untuk menunjukkan kita ini kelompok orang-orang shaleh kita pakai baju taqwa, itu pakaian orang Cina, pakailah baju yang segar agar dapat menunjukkan bahwa kita ada semangat. Walaupun Anda sudah berumur pun tetap pakai pakaian yang muda, jangan berpenampilan tua, Artinya kita harus merendahkan diri, sebab uban tanpa diundang dia akan datang. Tadi tidak perlu menua-nuakan diri dengan sekadar tampil kelihatan dewasa, tua, bijak.Tampillah sebagai anak muda yang gesit dan optimis.

Ketiga, bergaullah dengan orang-orang kaya, perbanyak teman-teman antum dan kalangan tersebut. Ini tidak bertentangan dengan hadits yang mengatakan dalam bab rezeki lihatlah kepada yang dibawah dan jangan lihat kepada yang di atas. Antum tidak sedang tamak ke hartanya, tetapi antum sedang belajar kepada mereka.Dahulu saya suka ceramah di kalangan orang-orang kaya. Waktu saya ceramah di rumahnya Abu Rizal Bakrie yang saat itu sedang berduit-duitnya, saya duduk dalam 1 karpet, ketika krismon pada waktu itu, sekretarisnya bilang pada waktu itu, tahu tidak berapa harga karpet ini. Saya bilang tidak tahu, saya pikir sejadah biasa.Dia bilang karpet ini harganya 100 ribu dollar. Karpet kecil harganya 1,6 M. Waktu saya selesai ceramah dikasih amplop, amplopnya tipis. Saya bilang sama sekretarisnya. Ini amplop kembalikan kepada dia. Bilang sama beliau saya cuma ingin berkawan dengan dia. Dia belajar agama sama saya, saya belajar dunia sama dia. Kalau saya terima ini, nanti saya dianggap ustadz dan dia tidak dengar kata-kata saya. Saya mau bersahabat dengan dia. Jangan kasih saya amplop lain kali. Supaya kita bergaul.Setiap kali saya datang ke kelompok yang pengusaha kaya itu saya selalu menolak, saya tidak terima ini saya ingin bergaul dengan bapak, saya ingin jadi teman.

Alhamdulillah dari situ saya banyak teman dari kelompok orang-orang kaya, dan kalau datang kita belajar, saya bertanya sama mereka kenapa begini, bagaimana caranya, bertanya kita belajar. Memang di jurusan saya dia belajar dari saya kalau ada yang perlu didoakan panggil saya, bisa. Tapi kan saya tidak punya ilmu bikin duit sebelumnya, saya perlu belajar dari orang yang ahli. Jadi dalam bab itu saya murid, dalam bab saya dia murid. Jangan karena kita sering ceramah, terus semua orang kita anggap murid dalam segala aspek.

Saya bergaul dengan orang-orang kaya dan saya belajar dengan mereka.Saya belajar bagaimana caranya bikin duit, bagaimana caranya bikin perusahaan sama-sama dan saya tidak malu.Bergaul dengan mereka itu dari sekarang.Jangan tamak pada hartanya tetapi ambil ilmunya.Jangan minder bergaul dengan orang kaya seperti itu.Awal lahirnya reformasi, setelah kalah dalam pemilu 1999, kita Poros Tengah kumpul di rumahnya Fuad Bawazir.Semua orang diam, ada Amin Rais, Yusril, semuanya diam karena main.Karenanya kita semuanya kalah, tadinya sombong semua.Pak Amin Rais mengatakan sebelum pemilu, “Nanti Golkar kita lipat-lipat, kita tekuk-tekuk, kita kuburkan di masa lalu.”Tidak tahunya Golkar masih di nomor 2.Partainya Pak Amin rendah perolehan suaranya.Suara umat Islam rendah, Jadi berkumpulah orang-orang kalah ini selama 2 hari.Waktu itu Pak Amin sedang dikejar-kejar terus oleh Dubes Amerika untuk membuat pernyataan bahwa pemenang pemilu legislatif yang paling layak jadi Presiden, tapi Pak Amin menghindar.Jadi saya datang ke rumah Pak Fuad Bawazier, saya bilang Pak Fuad, saya ini bukang orang politik, saya ini ustadz.Yang saya pelajari dalam syariat kita ini kalau kita sedang kalah seperti ini jalan keluarnya adalah i’tikaf.Kita belajar banyak istighfar, tilawah dan seterusnya.Jauhi dulu wartawan, mungkin dosa-dosa kita banyak sehingga kita kalah.Dia bilang bener juga ya.Cuma kalau kita i’tikaf di Indonesia tetap saja diketahui wartawan.Kalau begitu kita umrah, Antum ikut ya dari PKS umrah. 4 orang dari PAN, dari PKS sekitar 3 orang, 4 orang ini naik bisnis first class, sedang kita dikasih ekonomi. Yang beli tiket dia soalnya.Mau diprotes bagaimana. Kita cuma dihargai begini, terima apa adanya dahulu. Tapi waktu itu kita dengan lugu datang menghadap Pak Fuad.Saya bilang Pak Fuad berapa harga tiket First Class.Dia bilang pokoknya 2 kali lipat dari harga ekonomi.Jadi kalau tiket ekonomi pada waktu itu 1000 dollar harga first class itu sekitar 2000 dollar.Kenapa kita tidak sama-sama di kelas ekonomi saja, dan selisihnya kita infaqkan untuk orang miskin. Ini kan masyarakat kita lagi susah. Dia ketawa dia bilang ya akhi, nanti ini ana infaq lagi insya Allah untuk orang faqir, tapi ana tolong dong di first class tidak mungkin ana turun di kelas bawah.

Kita tidak tahu apa nilai yang berkembang pada orang kaya, kenyamanan itu adalah nilai pada mereka. Mereka menghemat energi, tenaga.Dan, angka besar pada kita itu angka kecil bagi mereka.Uang 1 milyar 2 milyar itu uang jajan.Kalau kita, belum tentu punya tabungan sampai mati sejumlah itu.Itu masalah cita rasa.Cita rasa pada orang kaya itu berbeda.Ini yang kita pelajari, yang dianggap besar oleh mereka itu adalah ini.Dengan begitu kita menjiplak sedikit emosinya. Karena dalam pergaulan itu, kalau kita bergaul dengan seseorang itu, kalau bukan api dia parfum, Kalau dia parfum dia menyebarkan wangi, kalau dia api menyebarkan panas, Orang jahat itu api, kalau anturn dekat-dekat akan menyebarkan panas. Orang baik itu parfum, kalau antum dekat-dekat setidak-tidaknya bau badan kita tertutupi oleh parfum tersebut.Jadi ikut-ikut karena kita ingin perbaiki selera.Jadi antum kalau punya waktu-waktu kosong jalang-jalanlah ke mall, lihat-lihat orang kaya tidak usah belanja, liha-lihat saja dulu, memperbaiki selera.Datang ke showroom mobil, datang ke pameran mobil, lihat-lihat pegang-pegang.Rajinlah berdo’a.Bergaullah dengan orang kaya.

Selain itu, rajinlah berinfaq walaupun kita miskin. Gunanya apa? Supaya antum tetap mengganggap uang itu kecil dan supaya tidak ada angka besar dalam fikiran kita.Misalnya kita punya tabungan 10 juta, infaqkan.Supaya antum meneguhkan, mesti ada yang lebih besar dari ini.Jadi angka itu terus bertambah di kepala kita, walaupun dalam kenyataannya belum.Tetapi dengan berinfaq seperti itu, kita memperbaiki cita rasa kita tentang angka. Bukan sekadar dapat pahala tetapi efek tarbawinya bagi kita akanbertambah terus. Kita belum pernah merasakan bagaimana menginfaqkan mobil, sekali waktu kita berusaha untuk menginfaqkan mobil.Begitu antum punya uang sedikit terus berinfaq, terus seperti itu kita latih sambil menjaga jarak.Kita membuat sirkulasi jadi bagus.

Kelima adalah mulailah melakukan bisnis real.Terjun ke dalam bisnis secara langsung.Karena Rasulullah SAW mengatakan 9 per 10 rezeki itu ada dalam perdagangan.Saya juga ingin menasehati ikhwah-ikhwah yang sudah jadi anggota DPR dan DPRD, jangan mengandalkan mata pencaharian dari gaji DPR dan DPRD.Itu bahaya.Sebab belum tentu kader-kader di Riau ini nanti masih menginginkan Pak Khairul untuk periode selanjutnya. Belum tentu juga jama’ah menunjuk kita lagi sebagai anggota dewan, padahal gaya hidup sudah berubah. Anak-anak kita kalau kenalan dengan orang, bapak saya anggota dewan padahal itu hanya sirkulasi.Jadi setiap kali kita mendapatkan pendapatan dari gaji karena pekerjaan seperti ini, kita-harus hati-hati itu bahaya.Jadi pendapatan paling bagus itu tetap dari bisnis.Oleh karena itu, mulai sekarang itu belajarlah terjun ke dunia bisnis.

Jatuh bangun waktu bisnis tidak ada masalah, terus saja belajar.Tidak ada juga orang langsung jadi kaya.Yang antum perlu terus berbisnis.Begitu juga dengan para ustadz, teruslah bisnis.Begitu juga dengan seluruh pengurus DPW-DPD dan seterusnya.Teruslah berbisnis.Lakukan bisnis sendiri.Sesibuk-sibuknya kita, kita perlu mempunyai bisnis sendiri sekecil-kecilnya.Tidak boleh tidak.Itulah sumber rezeki yang sebenarnya.Kalau antum mau kaya sumbernya adalah dagang. Rezeki itu datangnya dari 20 pintu, 19 pintu datangnya dari pedagang dan hanya 1 pintu untuk yang bekerja dengan keterampilan tangannya, yaitu para professional. Misalnya akuntan itu kan professional, pekerja pintar, tapi kalau sumber rezekinya satu makanya uangnya terbatas. DPR juga begitu sumbernya satu, yakni gaji bulanan, itu hanya 5 tahun.Itu pun kalau tidak di PAW sebelumnya.Jadi kalau saya ketemu dengan ikhwah dari dewan, hari-hati jangan sampai mengandalkan mata pencaharian dari situ.Selain itu potongan dari DPP, DPW, DPD juga besar. Untuk ma’isyah sendiri kita harus cari di sumber lain.

Waktu kita terjun ke bisnis, kita pasti gagal.Gagal pertama, gagal kedua, gagal ketiga, gagal keempat tapi teruslah jangan pernah putus asa.Saya punya partner bisnis.Dia mulai bisnis umur 16 tahun, semua jenis pekerjaan sudah dia lakukan. Pada suatu waktu dia mempunyai 38 perusahaan tapi dari 38 perusahaan ini hanya 6 yang menghasilkan uang, Kita lihat berapa ruginya. Jadi seringkali kita salah pandang terhadap orang kaya.Kita pikir tangannya tangan dingin semua yang disentuh jadi uang.Ternyata tidak juga.

Jadi hal-hal seperti itu harus kita hadapi secara wajar jangan shock kalau rugi. Jangan berfikir dengan berdagang antum akan cepat jadi kaya, yang menentukan antum cepat berhasil dalam dagang itu adalah secepat apa antum belajar. Cara belajar itu ada dua: baca buku atau sekolah atau bergaul dengan orang-orang sukses, nanti kalau sudah baca buku sudah bergaul dengan orang sukses, masih gagal juga. Teruslah berdagang, teruslah-bergaul, teruslah seperti itu karena setiap orang tidak tahu kapan saatnya dia ketemu dengan momentum lompatannya.